Rabu (31/05/2023)| Abroad merupakan cita-cita banyak insan di Indonesia. Tepat momentum menjelang awal tahun ajaran baru, Jurusan Manajemen Dakwah melebarkan sayap kebaikan dengan menyebarkan ilmu pengetahuan secara Internasional. Jurusan Manajemen Dakwah IAIN Sultan Amai Gorontalo menggaet dua organisasi Internasional yakni PPI NDHU (Perhimpunan Pelajar Indonesia National Dong Hwa University Taiwan) dan FORMMIT (Forum Mahasiswa Muslim Indonesia di Taiwan) Wilayah Timur serta satu lembaga Nasional yakni Program Studi Manajemen Dakwah UIN Fatmawati Sukarno Bengkulu

Jurusan Manajemen Dakwah IAIN Sultan Amai Gorontalo mengadakan kegiatan level Internasional yaitu International Diaspora Webinar on Da’wah Management 2023 dengan tema “Globalizing Da’wah Management: Culture of Study Abroad, Muslim Life, and Daily Worship” yang diiringi dengan penandatanganan kerjasama antar lembaga secara virtual. Kegiatan yang diadakan pada Rabu, 31 Mei 2023, Jam 09.30 WITA/08.30 WIB ini merupakan langkah penting untuk pengembangan kapasitas dan kompetensi para mahasiswa Manajemen Dakwah serta membuka wawasan luas bahwa menimba ilmu bukan hanya di area lokal, wilayah, nasional saja, akan tetapi secara Internasional.

Pada forum ini menghadiri empat pemateri yang luar biasa, mereka adalah Bayu Mitra A. Kusuma, M.AP., M.Pol.Sc. Ketua Perhimpunan Pelajar Indonesia National Dong Hwa University (PPI NDHU) Taiwan, Fajar Rizki Widiatmoko, M.Sc. Gubernur Forum Mahasiswa Muslim Indonesia di Taiwan (FORMMIT) wilayah Timur, Ihsan Rahmat, MPA. (Kaprodi Manajemen Dakwah UIN Fatmawati Sukarno Bengkulu), Dian Adi Perdana, M.M. (Kajur Manajemen Dakwah IAIN Sultan Amai Gorontalo), yang dimoderatori oleh Adhayani Mentari Paramata, MSM. yang kini merupakan salah satu Dosen di Jurusan Manajemen Dakwah IAIN Sultan Amai Gorontalo.

Kegiatan ini merupakan tindaklanjut MoU antara Fakultas Ushuluddin dan Dakwah dengan PPI NDHU Taiwan dan FORMMIT Wilayah Timur. Manajemen dakwah bukanlah hal yang sempit, akan tetapi luas cakupannya, salah satunya memiliki peluang besar studi di luar negeri dengan tujuan Taiwan, jadikan motivasi diri untuk selalu maju di masa depan bagi seluruh mahasiswa MD, pesan tersebut yang disampaikan oleh Dekan Fakultas Ushuluddin dan Dakwah, Dr. Andries Kango, M.Ag. yang sekaligus membuka kegiatan ini dengan khidmat.

Bayu Mitra A. Kusuma menyampaikan Taiwan salah satu tujuan pendidikan yang baik bagi anak-anak muda Indonesia, Biaya hidup relatif murah di Taiwan baik makan 60-80 NTD dan living cost yang murah sekali, selain itu pemerintah Taiwan memberikan pembelajaran bahasa mandarin secara gratis dengan kualitas pendidik/tutor yang mumpuni, serta para mahasiswa Indonesia/luar negeri yang sedang studi di Taiwan dimudahkan dengan tersedianya pekerjaan part time, apalagi dengan upah yang cukup besar bagi seorang mahasiswa di sini. Berkaitan dengan culture shock pasti ada, hal yang mesti dilakukan ialah bergaul dengan sesama Indonesia dan orang-orang lokal serta mempelajari budaya dan adaptasi lingkungan lokal.

Pemateri kedua, Fajar Rizki Widiatmoko menyebutkan bahwa ilmu tidak harus dilakukan pada satu tempat saja, akan tetapi harus dicari juga dari tempat lain. Ada sebuah nasihat “jika sebuah uang senilai 100 ribu dimasukkan ke lumpur, dibasuh air, maka nilainya tetap sama 100 ribu”, artinya jadilah seseorang yang memiliki value, apapun ujian yg kita hadapi, tentu pasti akan menjadikan kita menjadi orang yang berharga. Dari nasihat tersebut, setiap pemuda berhak untuk menjadi manusia yang berhasil dan berharga, berhak studi di luar negeri salah satunya di Taiwan. Berkaitan hal tersebut, kehidupan bagi muslim di negeri ini termasuk ramah dan sudah cukup banyak muslim serta masjid atau mushola di negeri ini.

Studi kemasjidan nasional dan internasional dikupas tuntas oleh pemateri ketiga, Ihsan Rahmat menyampaikan ketertarikan orang luar negeri terhadap kajian-kajian kemasjidan sungguh luar biasa dari pada orang lokal Indonesia, ini membuktikan bahwa Negara Islam atau Negara pemeluk islam terbesar tidak menjamin kajian kemasjidan berkembang dengan baik. Disampaikan pula bahwa jika mengkaji tentang kemasjidan, kajilah hal terkecil dari kemasjidan, bukan hanya manajemennya saja, karena kajian-kajian manajemen kemasjidan belum tentu cocok atau sesuai keinginan masyarakat internasional, yeng lebih penting lagi adalah memperbaiki metodologi penelitian tentang kemasjidan untuk menghasilkan yang optimal.

Pada sesi akhir kegiatan ini, Bahasan Mindset: Learning and Achievement diulas oleh pemateri terakhir, Dian Adi Perdana, Ketua Jurusan Manajemen Dakwah. Goals, Respons, Efforts dan Strategies menjadi kunci dalam mencapai mindset positif dalam hidup kita. Suatu keberhasilan yang kita peroleh saat ini, disesuaikan dengan seberapa besar usaha kita. Ketika kita mengembangkan otak atau pikiran kita, maka akan lahir syaraf baru yang menjadi jalan keluar atau solusi bagi setiap permasalahan yang timbul dalam hidup kita. “There is Will, There is Way”, ketika ada keinginan dalam hidup kita, pasti akan ada jalannya. Jadi, jangan pernah menyerah dalam menjalani setiap napas yang kita miliki untuk mengarungi perjalanan hidup ini. (humasmd)

Mendorong Semangat Mahasiswa Abroad, Jurusan Manajemen Dakwah Kerjasama Adakan International Webinar dengan Taiwan

You May Also Like