16 Desember 2024, Fakultas Ushuluddin dan Dakwah IAIN Gorontalo mengadakan pelatihan bertajuk “Literasi Media: Industri Media Massa dalam Memanfaatkan Sosial Media.” Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman mahasiswa tentang cara memanfaatkan media sosial secara strategis di era digital, khususnya dalam konteks industri media massa.
Dalam era digital saat ini, media sosial telah menjadi bagian penting dari kehidupan masyarakat. Tidak hanya untuk berkomunikasi, media sosial juga berfungsi sebagai alat penyebaran informasi yang cepat dan luas. Industri media massa pun telah memanfaatkan media sosial sebagai salah satu platform utama dalam menyampaikan berita dan membangun keterlibatan audiens.
Namun, penggunaan media sosial tidak terlepas dari tantangan, seperti penyebaran hoaks, kurangnya etika dalam berkomunikasi, dan rendahnya literasi media di kalangan pengguna. Untuk menjawab tantangan ini, Jurusan Manajemen Dakwah IAIN Gorontalo menginisiasi pelatihan literasi media sebagai upaya mencetak generasi yang cakap dan bertanggung jawab dalam menggunakan media sosial.
Pelatihan ini mengangkat tema “Industri Media Massa dalam Memanfaatkan Sosial Media: Strategi, Tantangan, dan Etika.” Fokus utama dari pelatihan ini adalah, Strategi penggunaan media sosial untuk menyampaikan berita secara efektif, Pengelolaan konten media sosial yang menarik dan informatif, Etika digital dalam menyampaikan informasi, Cara mendeteksi dan menangkal berita hoaks.
Kegiatan ini menghadirkan narasumber yang berpengalaman di bidang media dan komunikasi, yaitu, Andi Yusuf Aulia Arifuddin. Pelatihan diikuti oleh 120 peserta yang terdiri dari mahasiswa Jurusan Manajemen Dakwah.
Pelatihan dimulai dengan sesi pembukaan yang dihadiri oleh Dekan Fakultas Ushuluddin dan Dakwah, Dr. Andries Kango, M.Ag. Dalam sambutannya, beliau menekankan pentingnya literasi media di kalangan mahasiswa.
“Media sosial adalah pedang bermata dua. Di satu sisi, ia menawarkan peluang besar untuk menyampaikan pesan dakwah dan informasi. Namun di sisi lain, tanpa literasi yang baik, ia dapat menjadi sarana penyebaran hoaks dan ujaran kebencian. Mari kita manfaatkan pelatihan ini untuk memahami cara menggunakan media sosial secara bijak dan bertanggung jawab,” ujar Dr. Andries Kango.
Sesi pertama dipandu oleh Andi Yusuf Aulia Arifuddin. yang membahas “Strategi Media Sosial untuk Industri Media Massa.” Beliau menjelaskan bagaimana media massa menggunakan algoritma media sosial untuk menjangkau audiens yang lebih luas.
Selain itu, peserta juga diajarkan cara mendeteksi hoaks dan melakukan verifikasi informasi. Dengan menggunakan beberapa tools seperti Google Reverse Image dan situs fact-checking, peserta diajak untuk mempraktikkan teknik memvalidasi informasi yang mereka temukan di media sosial.
Pelatihan diakhiri dengan sesi diskusi kelompok, di mana peserta diminta untuk mempresentasikan strategi pemanfaatan media sosial yang telah mereka rancang selama pelatihan. Banyak ide kreatif yang muncul, seperti kampanye anti-hoaks, penggunaan Instagram Reels untuk dakwah, dan optimalisasi TikTok untuk edukasi masyarakat. Dengan suksesnya pelatihan ini, Jurusan Manajemen Dakwah Fakultas Ushuluddin dan Dakwah IAIN Gorontalo kembali menunjukkan komitmennya untuk mencetak generasi yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga memiliki kemampuan literasi media yang mumpuni. Kegiatan ini diharapkan menjadi langkah awal dari serangkaian program serupa yang akan terus mendukung perkembangan mahasiswa dalam menghadapi era digital yang semakin kompleks.(humas)